Seringkali, kita inginnya berhemat. Apalagi kita diajarkan bahwa hemat adalah pangkal kaya Tapi, tanpa kita sadari, prinsip hemat yang berlebihan ini malah jadi bumerang Kita sering tidak sadar bahwa yang sebenarnya terjadi adalah LOST OPPORTUNITY
Misalnya begini. Kita dihadapkan persoalan di operasional. Kita tidak bisa mengelola team operasional untuk mencapai target yang telah ditentukan. Kita mencoba berbagai cara dan belum berhasil. Problem itu tetap terjadi. Menyelesaikan persoalan itu butuh proses pembelajaran. Dan pembelajaran tentu butuh waktu. Nah, belajar itu ada 2 jenis : yang memang otodidak sendiri dan berbiaya lebih murah. Ada pula yang berbayar.
Yang memilih otodidak tidak salah
Tapi perhatikanlah, kawan-kawan yang mau belajar lewat pelatihan-pelatihan, kemajuannya lebih pesat. Ini karena mereka dibekali knowledge untuk menghindari kesalahan. Dan itu manfaat yang sangat besar dari mengikuti pelatihan. Mereka mudah mengambil keputusan yang lebih baik. Setiap hari kita dihadapkan pada keputusan yang pelik sebagai pemimpin bisnis. Setiap keputusan yang salah akan menimbulkan biaya yang tak sedikit. Sebaliknya, keputusan yang benar akan membuat kita lebih dekat dalam mencapai keberhasilan. Keputusan-keputusan yang benar yang diambil setiap hari itulah yang membuat kawan-kawan kita lebih cepat maju.
Simplenya begini. Sebagai seorang karyawan, mana yang kemungkinannya lebih tinggi untuk dapat promosi? Apakah lulusan SD atau lulusan S1? Dan mana yang biayanya lebih rendah? Apakah sekolah sampai SD atau sekolah sampai S1?
Ini bukan sekedar karena titel. Dalam dunia kerja, begitu keterima kerja, titel itu ga terlalu ngaruh. Titel itu ngaruhnya pas saat rekruitmen. Yang ngaruh selanjutnya adalah etos kerja. Tapi bisa saya katakan dalam pengalaman saya selama 10 tahun merekruit karyawan, orang-orang yang pendidikannya lebih baik akan cenderung bekerja dengan lebih efisien. Mereka cenderung lebih logis dalam mengambil keputusan. Dan itu ada kaitannya dengan pendidikan yang mereka ambil sebelumnya
Dalam berwirausaha, konteks yang sama juga terjadi
Ingatlah, berhemat itu maksimal hanyalah 100% pengeluaran. Tapi opportunity itu bisa sampai 1000% atau 10.000% atau bahkan 1juta% dari pendapatan kita sekarang.
Mana yang kamu pilih?